LINTAS DAPUWA

Headlines News :
Home » » PASAR TRADISIONAL DI MEUWODIDEE DALAM MENGADAPI PASAR MODERN

PASAR TRADISIONAL DI MEUWODIDEE DALAM MENGADAPI PASAR MODERN

Written By Unknown on Sabtu, 04 Juni 2016 | 10.10.00

pukdok salteb


PASAR TRADISIONAL DI MEUWODIDEE DALAM MENGADAPI PASAR MODERN

Oleh: Salmon Tebai

Berdasarkan sejara orang mee, selalu saja melakukan transaksi jual beli antara penjual dan pembeli. Baik secara baran maupun jasa. Barang yang selalu di jual belikan pada zaman dulu adalah ubi, babi, sayur,- sayurag dan lainya Transaksi jual beli ini, berdasarkan sistem penjualan orang mee itu Sendiri pada zaman dahulu.

Transaksi yang selalu di pergukan dalam jual beli oleh orang mee  dengan  cara, transaksi banter dan di jual beli. Untuk melaqkukan transaksi banter ini orang mee selalu berkunjungi ke di tenpaqt yg jauh. Agar mereka melakukan transaks banter. Misalnya Tembakau yang hareus di rukar dengan   pembunkus tembakau. Sedankan transaksi jual beli pada zaman dahulu adalah babi yang harus di beli  dengan Uang (kulit bia).

Kulit bia adalah ala pembayaran yang sah. Pada dasar Uang ini adalah kulit bia yang harus orang mee ambil di saerah pantai  (pesisir)  Untuk mendapatkan kulit bia orang meee selalu berkunjungi ke  suku yang  terdekat  di  Daera Meuwo Dide dengan membawa tembakau sebagai alat barker. Kulit bia inipun terdapat nilai uang masin-masin dengan jenis kulut bia itu sendiri.

Dalam transaki jual beli  secara barter dan jual beli (tunai) ulit bia di fungsikan untuk membar seperti: maskawin, beli babi  dan lainya. Setiap kali terjadi transaksi bayar (beli) dengan harga yang berbeda meskipum kulit bia itu sama. Mengapa kulit bia berbeda? Tentnya kulit Bia ini merupakan ciri khusus nilai setela Meuwodide  di kenal  oleh misionaris  belanda  orang mee  melakukan masi saja mempertahankan pesta yuwoo sabagai pasar situasional di suku mee, hinga kini dan nanti. Namun ketika misionaris mengenal mendalam tentan orang mee dengan yuwoo  itu Misionaris itupum membuka banyak lahan untuk pasar perhari dan  per minggu. Disinilah orang mee mengenal pasar permanen.

Perkembangan pasar di meuwodide.saat belanda maju dan pesat  sebab belanda membuka lahan dan membuat gedun pasar yang di katakan baik, dari sisi fasilitasnya. Di bandinkan dengan pasar permanen yang kini di bangun oleh indonesia.

Kondisi   Pasar  Pada  Zaman  Sekarang

Setelah papua dianeklasikan kedalam indinesia dari gangaman pemerintah kolonia belanda, semua berbeda dalam arti beda pembanguna, beda pendidikan, beda pemerntahan, dan beda Ekonomi, (pasar) Perbedaan ini bisa kita observasi  ke meuwodide  tentang keadaan pasar pada saat kini.

Ketika kta melihat kembali keadaan pasar  tentunya pada pula sistem penjualanya. Sistem yang di pergunakan oleh orang meee adalah panen langsum di jual. Hal ini membuat orang mee terpingir dari pasar tradisional modern, sebab kenyataan orang mee  menjual hasil panenya diatas tanah dan di bawa tarik matahari.

Pasar di meuwodide sangat perhatkan sebab, pembangunan pasar di meuwodide sangat minim dan tidak di perhatikan oleh pemerintah. Sehingga oramg mee masi saja menjual hasl panen tidak dalam bangunan pasar yang kini di utamakan dalam pasar adalah orang  non- papua  ini tentunya kita bisa mengjankaukeadaan pasar di  meuwodide, yang penguasaan Ekonomi atau pasar di Meuwodide di ikuti dengan kemiskinan struktural.

Kemiskinan struktural juga di pebgaru dalam pengaru dalam sistem penjualan baran atau jasa di pasar  oleh orang mee tentunya kita bisa bedakan dan cara penjualantya bahwa berdasarkan  pengalam dan sejarah orang mee dalam hal ini pasar orang mee secaratak lansun belum menpunyai pengalaman yang luas, atau masih terpengaruh dengan budaya, yuwwo adalah pasar modern nyatanya kita bisa lihat pada mama- mama orang mee yang di papau menjual di atas tanah Mengapa? Tentunya kebanyak mama- di papua serin jual hasil panen dengan langsun di jual seperti budaya yuwoo.
 

Maka zaman ekaran perlu ada perkembagangan secara budaya san moderen agae orang mee pun bersaing dalam dunia pasar. Tetapi bagimana kita bersaing dengan orang luar papua yamg menguasai pasar di papua. Pastinya orang luar menguasai pasar di papua karena mereka mrmpunyai pengalaman yang cukup luas sekeika mereka di jajah. Bersain dengan orang non papua adalah kemiskinan budaya yang demikian oleh orang mee dan harus berubah dari kebudayaan itu. Sedankan pasar modern itu merupakan tanggung jawab kita semua dalam ini pemerintah.

Pasar Pemerinta Dalam

Sering dengan perkembangan ini peran pemerintah dalam pasar meuwodide sangat perhatikan mengapa harus  ada tanggung jawab perinta? Sebab pemerinta adalah dasar dalam pembangunan pasar di setiap daerah meuwodide. Sepata kata berkala ‘ loebi baik lebi cepat memperhatikan pasar. Dari pada terlambat dan mengundan  malah dari belakang.

Kata diatas ini sangat terinsipirasi dalam pembangunan pasar di meuwodide harus di perhatikan dari sejara kini. Isu persoalan pasar sangat kompleks dan luas. Misalmya di deiyai mama-mama dari deiyai selalu naik motor menuju ke pasar waghate dan paniyai untuk menjual hasil kebunya. Hal ini merupakan tak ada perhatikan dari perintah kusus pada mama-mama di meuwodide menutup pintu misalnya, masalah pasar pada masa kini untuk menangani pembangunan ke meuwodide pada masa yang akan datang. Maka dalam antisifasi masalal pasar  di masa depang. Perlu pemerinta di laksanakan beberapa hal seperti ini: penbangunang pasar untuk mama-mama. Di meuwodide. Membuat pelatihan untuk menjual cara menjual yang baik.munkin bukan hanya itu namun banyak  yang kita memberi solusi setiap persoalan yang ada di daera meuwodide.

Oleh karna itu,pasar sangat penting di daera sebagai agen pendapat dalan penbiayaan di setiap dasar kebutuhan kidup dalam keluarga. Sebab hanya karna budaya, kita di miskinkan pada masa modern. Dengan emikian pemerintah, NGO, dan ormas perlu untuk bertanggunjawab dalam pembangunan fisik dan non- fisik di dunia pasare modern.

                                                                                         
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : tabloidjubi | papualive | suarawiyaimana
Copyright © 2011. BINTANGDAPUWAMO - All Rights Reserved
Template Created by papuabaratprov Published by merdeka
Proudly powered by Blogger