OPINI
OLEH : JHON DUMUPA
Bandung./.Bintangdapuwamo.Co.id./
Adakan
Pestifal Budaya, Mengancam Budaya Suku Mee
Tuhan
ciptakan manusia didunia, memiliki berbagai Suku, Ras, Agamanya berbeda. kami
suku mee adalah salah satu suku yang ada
di papau tempatnya di deiyai, dogiyai, paniai, bahkan nabire yang memiliki ras
dan budayanya sendiri. Budaya adalah salah satu adat istiadat yang dimiliki
oleh suku mee. Kebudayaan suku mee terdiri dari ada beberapa jenis adalah
sebagai berikut:
1.
Koteka 6.
Pitii
2.
Moge, 7.
Yatoo
3.
Ukaa mapegaa 8. Bebii
agiyaa
4.
Mee Megee 9. kaidoo
5.
Amapaa kagamapaa 10. meetawa
11.
bekoo, mamoo
1.
Koteka
adalah, sebutan pakaian tradisional suku mee yang digunakan oleh kaum laki-laki di papua khususnya Meeuwoo.’
yang dibuat dari buah labu yang panjang
2.
Mogee
adalah sebutan pakaian tradisional suku mee yang digunakan oleh kaum prempuan untuk menutupi kemaluan, yang
dibuat dari kulit kayu. mogee ada 2 jenis perbedaan yaitu,
a).
Danee mogee, adalah pakaian kaum prempuan meeuwoo yang statusnya sudah menikah (Wakagoo bagee).
b), Dugaa mogee, adalah pakaian kaum prempuan
meeuwoo yang statusnya belum nikah (apii).
3. Ukaa Mapegaa adalah sebutan senjata
tradisional suku mee yang bisa di gunakan oleh kaum kali-laki . Ukaa mapega
adalah dua jenis perbedakan gunakannya adalah:
a.
Ukaamapegaa biasa, digunakan saat berburu.
b.
Ukamapegaa leluhur, adalah digunakan saat pergi meninggalkan
kampung halaman (duaa uwinegaa), gunakan saat mengadakan pasar adat (Yuwoo),
dan saat pergi ke rumah adat (Emaidaa).
- Mee Megee adalah sebutan uang tradisional turung temurung suku mee yang berintraksi satu daerah dan daerah lain. Meemegee gunakan saat pernikahan, pasar adat, dan gunakan saat kebutuhan lain. Meemegee ada berbagai jenis yaitu: Yoo, Mukaa, Bodiyaa, Dedegee, Cimii, Ciwii dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
- Amapaa Kagamapaa adalah pakaian tradisional suku mee yang bisa digunakan oleh kaum laki-laki.
- Pitii adalah sebutan tali ikat pinggang tradisional suku mee yang digunakan oleh kaum laki-laki untuk menginkat Koteka.
- Yatoo adalah sebutan kain tradisonal suku mee yang digunakan oleh kaum prempuan, yang dibuat dari kulit kayu.
- Bebii Agiyaa
adalah sebutan tas tradisional suku mee yang digunakan oleh masyarakat sendiri. Bebii agiya
ada dua jenis perbedaan yaitu: bebii agiyaa besar dan kecil.
a)
Yang besar adalah digunakan untuk mengisi
barang-barang hasil paneng dan untuk mengendong bayi.
b)
Yang kecil adalah digunakan untuk mengisi
barang-barang pribadi, seperti dompet (Megeutee), ubi (notaa), musik
tradisional (kaidoo), korek api (bekoo mamoo) dan barang -barang pribadi lain
yang tidak bisa disebutkan satu persatu
- Kaidoo adalah sebutan alat musik tradisional suku mee yang dibuat dari jubi (idaa/idee) yang digunakan oleh kaum laki-laki suku mee yang dimainkan saat kesedian muncul di hati seseorang untuk mengibur orang tersebut. Kaidoo ada dua jenis perbedaan yaitu, tekoo kaidoo, dan neguu kaidoo.:
a.
Tekoo kaidoo adalah alat tradisional yang
digunakan oleh kaum laki-laki yang statusnya belum nikah
b.
Neguu kaidoo adalah alat tradisional yang
digunakan oleh kaum laki-laki yang statusnya sudah menikah, (Yamee adamaa).
- Mee Tawaa
adalah sebutan rokok tradisional suku mee yang selalu orang mee ditanam
disamping rumahnya masing-masing.
- Bekoo Mamoo adalah sebutan korek api tradisional suku mee yang selalu dipakai saat membakar hutang, memasang api untuk masak-masakan makanan sehari-hari, dan pakai saat memasang rokok
Beberapa
poin tersebut yang disebutkan diatas adalah budaya/adat-istiadat yang turung
temurung oleh moyang, Tapi masyarakat
suku mee terpengaruh dengan budaya/adat-istiadat orang asing (luar) maka
gunakan budaya gunakannnya tidak sesuai
dengan yang sudah ada, tetapi
asal-asalan.
Kata
asal-asalan yang saya tuturkan diatas,
bukan seenaknnya ungkapkan, tapi kenyataan
yang kita lihat dengan mata kepala di Meeuwoo adalah saat adakan pestifal
budaya, mengunakan pakaian adat-istiadatnya tidak sesuia dengan yang sudah
turung-temurung oleh moyang kita. Contohnya:
a) kaum
prempuan yang sudah menikah tapi memakai
pakaian adatnya dugaa moge, apakah itu benar sesuai budaya atau tidak?,
b) Saat kaum prempuan menggunaan pakaian mereka
(mogee), tapi berwarna-warni, Apakah itu budaya kita atau tidak?,
c) Saat
pestifal budaya adakan yang ikut sertakan dalam kegiatan tersebut, ada yang
menggunakan sepatu ataupun sandal, apakah itu benar-benar budaya kita atau
tidak?,
d) Saat
upacara adat kaum prempuan sering memakai
bea (amaa apumaii) apakah itu budaya kita atau tidak?
e) Saat
upara adat tradisonal suku mee kadang-kadang kaum prempuan menggunakan
mengunakan celana dalam, apakah itu budaya kita atau tidak?
Saya
pribadi sendiri katakan itu salah, karena lima poin pertanyaan tersebut diatas
adalah bukan budaya kita yang turung temurung oleh moyang. Tiga poin itu
sebutkan saja budaya asing (Pendatang) yang masuk kemeeuwoo untuk merusak atau
mengamcam sosial budaya yang sudah ada di daerah meeuwoodide.
Sebenarnya
namanya Pestifal budaya adalah salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh
masyarakat mee untuk melestarikan budaya
leluhur. Maka itu masyarakat yang ikut sertakan dalam kegiatan tersebut dan
orang-orang yang memegang atau mengadakan pestifal budaya harus belajar dan
pahami betul-betul, budaya suku mee itu apa?
Meeuwoodide
pada zaman sekarang hidup di pandangan orang lain, seperti orang –orang asing
(Afrika, Amerika) menurut saya tidak sangat Efektif dan efisien, budaya kita suku mee sudah lupa
atau ketinggalan zaman, pada hal budaya suku mee adalah budaya yang turung
temurung dari moyang kita, tetapi kenapa zaman sekarang lupa dengan budaya
kita, mala ikut atau terpengaruh dengan budaya asing (Pendatang)?
Permasalahan
tersebut diatas saya mahasiswa berasal meeuwodide tegaskan kepada kaum
intektual meeuwodide bahwa, jangan kita terpengaruh dengan budaya-budaya asing
(pendatang), tapi mari kita satukan barisan untuk melestarikan budaya tersebut,
karena budaya kita adalah salah satu citra Tuhan yang berikan kepada kita.
Kiranya bisa memhami
dan melestarikan budaya kita suku mee.
Penuli Adalah INATA NAWE YOKA Bandung Jawa Barat.
Bandung 05/01/2016
Jhon
dumupa Bomaka Yoka.
Posting Komentar